Bacapres Anies Rasyid Baswedan Dorong Solusi Ketimpangan dan Pengangguran di Sarasehan 100 Ekonom 2023

Bacapres Anies Rasyid Baswedan Dorong Solusi Ketimpangan dan Pengangguran
Bacapres Anies Rasyid Baswedan Dorong Solusi Ketimpangan dan Pengangguran

Jakarta, Mediumindonesia.com – Bakal calon presiden (Bacapres) Anies Rasyid Baswedan menyoroti permasalahan ketimpangan dan pengangguran dalam Sarasehan 100 Ekonom 2023 di Jakarta hari ini.

Menurutnya, pertumbuhan ekonomi Indonesia masih belum mampu menyelesaikan dua masalah tersebut, sehingga menjadi tantangan utama yang perlu segera diatasi.

Anies menyampaikan bahwa solusi untuk mengatasi ketimpangan dan pengangguran adalah dengan mengalirkan lebih banyak investasi ke sektor-sektor yang dapat menyerap tenaga kerja, seperti sektor manufaktur dan pertanian.

Ia juga menekankan pentingnya peningkatan keterampilan dan budaya kerja sumber daya manusia Indonesia untuk bersaing secara kompetitif di pasar kerja.

Selain itu, mantan Gubernur DKI Jakarta tersebut mengusulkan kerja sama antara pemerintah dan sektor swasta untuk meningkatkan kapasitas dan kemampuan sumber daya manusia.

Langkah ini diharapkan dapat memperbaiki kualitas pendidikan dan kesehatan di Indonesia.

Anies turut memberikan data terkait pertumbuhan ekonomi dan tingkat pengangguran di beberapa wilayah. Meskipun Pertumbuhan Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) Maluku Utara mencapai 22,94 persen pada 2022, namun tingkat pengangguran terbuka (TPT) mengalami penurunan sebesar 0,08 persen. Hal serupa terjadi di beberapa daerah lainnya seperti Jawa Tengah, Papua, dan Jambi.

Poin penting yang disoroti Anies adalah ketimpangan antara Indeks Pembangunan Manusia (IPM) di wilayah barat dan timur Indonesia selama 10 tahun terakhir.

Ia menekankan perlunya perubahan paradigma terhadap perekonomian dan pertumbuhan ke depan untuk mencapai kemakmuran yang merata.

Anies mengusulkan paradigma yang menekankan fokus pada pertumbuhan, pemerataan, dan keberlanjutan. Selain itu, ia menegaskan perlunya pendekatan teritorial dan menuntaskan persoalan warga sebagai prioritas utama, bukan hanya menyelesaikan proyek pemerintah.

Dengan ini, Anies berharap dapat mencapai outcome berupa pengembangan kualitas manusia yang merata, pemerataan akses ekonomi, pengelolaan sumber daya alam yang berkelanjutan, peningkatan produktivitas dan kesejahteraan sosial, serta kemudahan berbisnis dan investasi inklusif.***



Respon (1)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *