Mediumindonesia.com, Makassar - Jelang Pemilihan Umum (Pemilu) Jurnalis Online Indonesia (JOIN) Sulawesi Selatan menggelar Dialog Literasi Media, Diskusi Media, Media Diskusi bertajuk Media Meliput Pemilu di salah satu Cafe, jalan Adyaksa, Panakkukang, Kota Makassar. Sabtu, (3/9/2022).
Kegiatan tersebut menghadirkan Komisioner Komisi Pemilihan Umum (KPU) Makassar, Endang Sari yang membawahi Divisi Sosialisasi, Pendidikan Pemilih Partisipasi Masyarakat dan Sumber Daya Manusia (SDM).
Selain Komisioner KPU Makassar, JOIN Sulsel juga menghadirkan Rusdin Tompo, Koordinator Satupena Sulsel sebagai penanggap, dihadapan para pewarta yang juga di hadiri dari berbagai daerah.
Endang mengungkapkan, politik uang dan partisipasi masyarakat dua poin yang masih menjadi tantangan pelaksana Pemilu hingga saat ini, berdasarkan catatan Pemilu 2019 di Kota Makassar masih rentan politik uang.
“Ada beberapa kecamatan di Makassar yang target partispasi masyarakat itu rendah itu tidak terlepas dari politik uang, ini yang menjadi catatan kami,” ungkapnya.
Sehingga, Endang tetap berharap kepada berbagai pihak untuk berpartisipasi mengawal perhelatan demokrasi 2024 mendatang.
“Kami berharap untuk multi stakeholder terlibat dalam mengawal proses demokrasi. Kami butuh senior-senior dari media, budayawan, sastrawan dan lainnya yang menaruh kepedulian terhadap kota (Makassar) ini,” pungkas Endang.
Lebih jauh, Dirinya mengajak untuk terlibat dalam pemilu dan membangun demokrasi yang baik, karenanya akan terpilih pemimpin yang baik dan kemudian pemimpin baik itu akan berdiri dan keberpihakan ada rakyatnya ketika terjadi masalah.
Ketika ada hal-hal ketegangan yang terjadi di masyarakat, Endang mengaku sangat terbantu dengan kerja-kerja awak media.
“Pada pemilu lalu saat ada kejadian, para awak medialah yang memberitakan sehingga dapat meredam ketegangan di public karena awak media yang berada di lapangan sangat paham soal kondisi,” jelasnya.
Sementara itu, Rusdin Tompo menyebutkan warga internet (Warganet) alias Netizen atau juga dianggap sebagai salah satu yang memiliki peran penting.
“Pilar penting dari demokrasi salah satunya adalah netizen yang memiliki kekuatan untuk mengubah keputusan,” kata Rusdin Tompo.
Penulis buku ‘Jurnalisme Pemilu’ itu menekankan, bahwa fungsi media tak terbatas pada fungsi informasi politik, misalnya berapa banyak partai pendaftar, jumlah pemilih itu baru tataran informasi politik.
“Yang paling penting adalah fungsi pendidikan politik, dan menjalankan fungsi control social serta promosi dalam membangun budaya demokrasi,” tegasnya.
Penulis: Arman Bassara





















































































































