Bulukumba Jadi Lokus Dampingan Kerjasama Kanada-Indonesia Untuk Bangkitkan Bumbu Nusantara

Setelah sukses menyelenggarakan dua Temu Bisnis di Belitung dan Bali pada tahun 2021, dan berhasil mengadakan Temu Bisnis Internasional

Melalui upaya bersama seperti inilah dengan dukungan pemerintah dan sektor swasta, lanjut Waltonn, hubungan bisnis jangka panjang akan tercipta dan kehidupan orang-orang yang miskin dan kurang beruntung akan ditingkatkan.

“Kanada dengan senang hati memainkan peran kecilnya melalui Proyek NSLIC/ NSELRED,” katanya.

Selain itu, Sarinah sebagai mitra Proyek NSLIC/NSELRED yang memiliki visi membina UKM dan produk-produk unggulan yang unik dari berbagai daerah di Indonesia dapat membawa dan memperkaya pengembaraan rempah-rempah Sulawesi ini ke dunia luar, di mana Sarinah memiliki sumber daya, manajemen, jaringan, serta sebagai BUMN terdepan di bidang ritel bersama INJOURNEY dapat mempengaruhi pembuat kebijakan untuk mengkurasi dan memasarkan rempah-rempah Indonesia ke dunia.

CEO PT Sarinah Fetty Kwartati mengungkapkan kolaborasi dengan begitu banyak institusi terkemuka akan memperlancar jalur menuju perdagangan rempah-rempah global. Pengaturan fasilitasi perdagangan dan bisnis kami yang baru dan inovatif sebagian besar dirancang untuk mengekspor brand domestik yang dikurasi tinggi termasuk rempah-rempah, herbal, dan produk kesehatan.

Dikatakan, Indonesia terkenal sebagai salah satu pulau rempah-rempah di dunia yang memiliki bermacam-macam sumber alami yang menunggu untuk dipanen melalui pengembangan produk yang inovatif dan berkelanjutan.

“Indonesia merupakan daerah yang memiliki kekayaan lokal yang asli dan otentik,” kuncinya.

Kesepuluh kelompok yang terlibat dalam kegiatan temu bisnis ini beranggotakan lebih dari 14.000 petani dengan luas lahan tanaman pala, lada, maupun cengkeh sebesar lebih dari 21.000 hektar. Untuk mengeksplorasi ide-ide dan pengetahuan baru tentang pasar rempah, acara Temu Bisnis Internasional maupun Temu Bisnis Nasional juga menyajikan dua talk show dengan mengundang narasumber dari Kementerian, Atase Perdagangan dari Kedutaan Besar Indonesia di Jerman, Belanda, UEA, India, dan Mesir, termasuk juga PT Sarinah dan sektor swasta.

Kabag Pemerintahan Bulukumba, Thaiyeb Maningkasi yang telah menfasilitasi kerjasama dan menghadiri kegiatan tersebut bahwa sebelumnya pihak NSLIC/NSELRED Project telah berkunjung ke Bulukumba untuk melihat secara langsung potensi rempah di Kabupaten Bulukumba.



Editor: Kamaruddin

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *