EKOBIS  

Serap Masukan, Poltekpar Makassar Gelar FGD Adaptasi dan Inovasi UMKM Parekraf

Politeknik Pariwisata Makassar (Poltekpar Makassar) menggelar Forum Group Discussion di Hotel Aston Selasa 6 September 2022.
Kadisbudpar Sul-Sel dan Kadiskop UKM Sul-Sel,Dra. Hj. Sukarniaty Kondolele, MM Jadi Narasumber di Kegiatan FGD Poltekpar Makassar (Medium Indonesia, Ammank)

 

 Mediumindonesia.com, Makassar – Politeknik Pariwisata Makassar (Poltekpar Makassar) menggelar Forum Group Discussion di Hotel Aston dengan mengusung tema “Adaptasi dan Inovasi UMKM Ekonomi Kreatif dalam Masa Pandemi Covid-19”, Selasa, 6 September 2022.

Dalam kegiatan FGD tersebut Kadiskop UKM Sul-Sel, Dra.Hj. Sukarniaty Kondolele, MM dan Kadisbudpar Sul-Sel, Prof. Jufri didaulat menjadi Narasumber pada kegiatan ini. Ada 50 pelaku Parekraf di Kota Makassar-Gowa juga dihadirkan mulai dari penggiat musik, griya, usaha kuliner hingga fashion.

Sebagai Perguruan Tinggi Pariwisata, Poltekpar Makassar yang terletak di Jalan Gunung Rinjani, Kota Makassar mempunyai fungsi Tri Darma Perguruan Tinggi, salah satunya adalah berinovasi melalui riset tentang Ekonomi Kreatif. Riset yang diusung oleh Tim Peneliti Poltekpar Makassar tahun ini yaitu “Adaptasi dan Inovasi UMKM Ekraf dalam Masa Pandemi”.

Melalui FGD diharapkan memperoleh gambaran dan informasi terkait kondisi eksisting UMKM di tangan para penggiat.

“Kegiatan tersebut dilaksanakan dengan harapan para pelaku UMKM dapat berbagi pengalaman, masukan atau saran. Dengan masukan dan saran tersebut diharapkan mampu mengetahui masalah sebagai upaya untuk mencari solusi sehingga dapat meningkatkan inovasi UMKM dalam menunjang pemulihan sektor pariwisata,” ujar Darmayasa, Ketua Tim Kajian.

Dalam kesempatan itu, Plt.Kepala Dinas Koperasi dan UKM Provinsi Sulawesi Selatan Dra. Hj. Sukarniaty Kondolele, turut memberikan saran kepada para pelaku UMKM agar bisa berkolaborasi dengan berbagai pihak,

“Karena saat ini jika ingin sukses maka harus berkolaborasi bukan lagi berkompetisi,” singkatnya

Senada dengan itu, Kepala Dinas Kebudayaan Dan Pariwisata Provinsi Sulawesi Selatan, Prof Muhammad Jufri dalam paparan materinya mengungkap bahwa Perguruan Tinggi Negeri Pariwisata merupakan Lembaga yang strategis dalam mendorong percepatan pengembangan destinasi pariwisata yang telah berkontribusi dalam riset dan kajian, mendidik dan melatih pelaku pariwisata dalam melakukan Pendampingan desa wisata  dan Pemberian beasiswa.

Lebih lanjut, Prof Jufri mengungkapkan bahwa hasil bagian dari sistem keselarasan/sinkrosisasi dan implementasi program konsistensi komitmen. Jika kolaborasinya berjalan dengan baik artinya semua pihak bergerak sesuai dengan tupoksi masing-masing dengan menghasilkan kepuasan dan loyalitas wisatawan yang diharapkan adalah kunjungan kembali wisatawan super prioritas.

“Maka dengan itu jika kita menginginkan hasil yang baik maka semua pihak harus bergerak sesuai dengan tupoksinya secara konsisten,”jelasnya.

Dalam acara tersebut para pelaku industri kreatif kemudian menyampaikan beberapa aspirasinya. Suasana dialog terlihat sangat cair dan tanpa sekat. Salah satunya disampaikan Rahman yang menceritakan pengalamannya yang memanfaatkan sabut kelapa menjadi ide bisnis di tengah pandemi.

Sementara itu, Bambang, sebagai owner Chicken Melo berharap, agar pasar-pasar tradisional bisa memainkan peran mendukung ekonomi kreatif sebagai creative hub maupun coworking space. Karena di Kota Makassar banyak anak-anak muda kreatif yang membutuhkan alamat untuk pengembangan perusahaan.

Direktur Politeknik Pariwisata Makassar, Drs. Muhammad Arifin, M.Pd, CHE dalam sambutannya juga memberikan insight kepada para pelaku ekraf bahwa Poltekpar Makassar akan berkomitmen dalam mengembangkan Parakref di Sulawesi-Selatan. “Tahun ini, kami memiliki 38 riset dengan mengusung tema

“Inovasi, Adaptasi, Kolaborasi, dan Dukungan Riset Pariwisata Terapan Berbasis Maritim dan Ekraf Untuk Pemulihan Aktivitas Pariwisata”, dengan harapan para peneliti memiliki produk riset yang bermanfaat untuk pariwisata di Indonesia Timur. Mulai dari model adaptasi, Inovasi produk, buku ajar, serta strategi yang bermanfaat bagi pengembangan Pariwisata,”pungkasnya.

Penulis: Ammank



Respon (9)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *