Setelah Divaksin Bersama Presiden, Raffi Dianggap Buang-Buang Jatah Vaksin.

Mediumindonesia.com, Bulukumba – Nama Raffi Ahmad sebagai perwakilan milenial masuk dalam daftar undangan pemerintah sebagai penerima vaksin Covid-19 bersama dengan presiden Jokowi. Selain itu, terdapat 19 tokoh lainnya yang ikut menerima vaksin.

Namun setelah melakukan vaksinasi di istana negara, Raffi tuai kritik dari netizen dan sesama selebritis usai kepergok keluyuran di cafe dan tidak mematuhi protokol kesehatan. Padahal, Dia mendapatkan keistimewaan karena menjadi satu-satunya perwakilan influencer penerima vaksin. Sampai saat ini tagar #raffi trending di twitter dengan 45,4 ribu cuitan.

Foto : Tangkapan layar yang diposting akun twitter @kopiganja

Ernest Prakasa menyayangkan tindakan Raffi tersebut, dirinya menilai hal tersebut tidak sepatutnya dilakukan oleh seseorang yang sudah mendapatkan keistinewaan dari pemerintah.

“Yup, saya berhasil terlihat tolol. But it’s really not about me. Tindakan Raffi menurut saya keterlaluan & tidak menghargai keistimewaan yang ia dapatkan,” tulis Ernest dalam akun twitternya @ernestprakasa 

Selain Ernest, penyanyi Sherina Munaf juga melontarkan kritikan pedas ke pemilik rumah produksi RANS Entertainment tersebut. Melalui akun instagramnya, dia menulis stroy yang menandai akun @raffinagita1717.

“Halo Raffi Ahmad, setelah divaksin bukan berarti keluyuran rame2 dong. Anda dipilih jatah awal2 vaksin karena followers banyak. Dengan alasan yang sama, tolong berikutnya konsisten beri contoh yang baik. Please you can do better than this. Your followers are counting on you”, tulisnya.

Raffi dan Nagita diketahui sempat mengunggah story pada akun instagramnya bahwa dirinya berada di sebuah cafe bersama dengan Gading Martendan Sean Gelael. Namun, unggahan tersebut telah dihapus.

Anya Geraldine pada akun Instagramnya juga sempat mengunggah story yang sama dengan menyebut akun @raffinagita1717, @gadiiing, @gelaelized, akan tetapi unggahan itupun seketika menghilang.

Warganet lain menyebut Raffi Ahmad cuma buang-buang vaksin saja lantaran tindakanya itu. Dan berpotensi membuat masyarakat tidak percaya.

Sesuai pernyataan Direktur Jenderal Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Kementrian Kesehatan Kolonel CKM (Purn) dr. Achmad Yurianto, orang yang telah disuntik vaksin tetap bisa tertular virus corona (Covid-19), vaksin tidak membuat seseorang benar-benar kebal.



Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *