Andi. Utta Jadikan Sektor Pariwisata Program Unggulan Di Pemerintahannya Bersama Andi. Edy Manaf

Bulukumba, mediumindonesia.com – Kepala Dinas Pariwisata, Ali Saleng bersama jajarannya melakukan ekspose program kerja di hadapan Bupati dan Wakil Bupati Bulukumba. Sebelum presentasi di Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif. Rencananya Kemenpar Ekraf akan melakukan supervisi pada kabupaten kota yang memiliki event wisata untuk dimasukkan di 100 Wonderful Event Indonesia.

Ali Saleng menjelaskan, persaingan untuk masuk di 100 Wonderful Event sangat ketat karena bersaing dengan ribuan event di seluruh Indonesia.

“Saat Festival Pinisi berhasil masuk di 100 Wonderful Event, kita bersaing dengan tiga ribuan event,” ungkapnya.

Lebih lanjut Ali Saleng menjelaskan, Keunggulan masuk di 100 Wonderful Event adalah, Kementerian Pariwisata akan memberikan dukungan anggaran dalam membiayai event pariwisata, termasuk promosi wisata secara nasional.

Selain Festival Pinisi, beberapa rangkaian event wisata yang akan digelar Dinas Pariwisata di tahun 2021 ini, antara lain Gowes Hutan Karet, Jelajah Hutan Karet (off-road), Bira Sunset Run, Tourism Trail Adventure, Bira Folding Bike, Senandung Kopi Kahayya, Karnaval Budaya Kajang, dan Festival Budaya Kajang.

Ali Saleng juga optimis, penerimaan PAD di sektor pariwisata bisa mencapai target di tahun 2021.
“Per 15 Maret ini, realisasi PAD kita sebesar Rp 1,1 milyar dari target yang diberikan sebesar Rp 5 milyar,” beber Ali Saleng saat presentasi di Ruang Rapat Bupati, Selasa, (16/3).

Bupati Bulukumba, H. Andi. Muchtar Ali Yusuf memberikan arahan agar dalam pengembangan wisata ke depannya, perencanaannya harus berjangka panjang. Konstruksi yang dibangun harus bertahan sampai 25 sampai 50 tahun ke depan. Jangan sampai hanya 2 sampai 5 tahun fasilitas wisata yang dibangun tersebut sudah rusak.

Suasana expose program kerja Dinas Pariwisata Bulukumba di hadapan Bupati dan Wakil Bupati di ruang rapat Bupati Bulukumba.

Lebih lanjut Andi. Utta, sapaan akrab Bupati Bulukumba ini menjelaskan, kalau sektir pariwisata adalah salah satu program unggulan pemerintahannya, jadi pariwisata harus berdampak ekonomi bagi masyarakat. Rencana bupati ke depannya akan membangun fasilitas secara terpadu, misalnya tempat kuliner atau food court dan pusat oleh-oleh nya.

Ia mengaku jika berbicara tentang pengembangan wisata maka tidak cukup waktu untuk membahasnya oleh karena banyak inspirasi yang bisa didapatkan dari luar.

“Bagaimana kita bisa membuat event berskala nasional atau internasional jika kita tidak memiliki fasilitas hotel dan kuliner yang memadai. Bikin event yang besar itu gampang, tapi mereka nginap dan makan dimana. Semua itu harus kita siapkan,” tuturnya.

“Sebelum membangun infrastruktur wisata, yang paling penting saat ini, adalah bagaimana menjaga dan membangun budaya bersih di tempat, khususnya di kawasan wisata Bira. Kebersihan menjadi salah satu tolak ukur untuk menciptakan kenyamanan pengunjung wisatawan” jelasnya.

Ide sederhana disampaikan Andi. Utta adalah, “untuk keselamatan pengunjung, ia berencana membangun pagar di sepanjang jalan yang ada di kawasan Tahura, sehingga tidak ada lagi ternak yang tiba-tiba melintas di tengah jalan yang bisa membahayakan pengendara” papar Bupati yang belatar pengusaha ini.

Sementara itu, Wabup H. Andi. Edy Manaf menyoroti tarif hotel di kawasan Bira yang fluktuatif. Menurutnya perlu ada standar harga yang ditetapkan sehingga pihak hotel tidak seenaknya menaikkan tarifnya.

“Perlu ada standar harga, mulai dari penginapan, wisma, hotel melati, hotel bintang 1 dan bintang 3,” bebernya.

Pada kesempatan tersebut turut hadir Ketua Masyarakat Sadar Wisata (Masata) Kabupaten Bulukumba, H. Safiuddin yang juga anggota DPRD Bulukumba, Fraksi Bintang Keadilan.(**/LL)



Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *