Jembatan Bialo Disorot, Mahasiswa Demo Bupati dan DPRD Bulukumba

MEDIUMINDONESIA.COM, BULUKUMBA – Puluhan pengunjuk rasa mengatasnamakan diri Aliansi Pemuda Mahasiswa Bulukumba melakukan unjuk rasa di Gedung DPRD setempat, Kamis 15 April 2021.

Pendemo tampak meneriakkan tuntutan agar pembangunan proyek jembatan sungai Bialo, Kabupaten Bulukumba dihentikan.

Pendemo menyayangkan proses pengerjaan pembangunan jembatan tersebut yang telah memakan waktu bertahun-tahun namun tak kunjung rampung.

“Proyek pembangunan Jembatan Bialo Kabupaten Bulukumba terindikasi dugaan penyimpangan, jelas tidak memiliki azas manfaat kepada daerah dan masyarakat Kabupaten Bulukumba, Sulawesi Selatan,” kata Alam Nur, Jendral Lapangan pada aksi itu.

Desain penempatan lokasi pembangunan jembatan Bialo diduga pendemo tidak sesuai struktur lokasi yang berada di pinggir pantai.

Sementara lelang proyek menurut pengunjuk rasa terkesan dipaksakan dan memiliki banyak keganjilan.

Sehingga pendemo meminta kepada Pemkab Bulukumba mendatangkan ahli untuk melakukan pememeriksaan.

“Kami mendesak Pemerintah Kabupaten Bulukumba, Provinsi Sulawesi Selatan mendatangkan ahli untuk memeriksa kembali struktur bangunan jembatan yang sudah ada karena diindikasi dugaan penyimpangan dengan anggaran cukup besar.

Sekadar diketahui, pembangunan jembatan muara sungai Bialo dengan nilai kontrak Rp22,8 Miliar. Bahkan papan proyek terpajang di lokasi dengan waktu pengerjaan dari 4 Maret 2021 hingga 29 Otober 2021.

Pendemo diterima tim aspirasi anggota Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Bulukumba Zulkifli Saiye. Terkait tuntutan pendemo, Zulkifli menyerahkan hal itu kepada OPD terkait.

Tuntutan mahasiswa bahwa menemukan ada kerusakan, DPRD menerima untuk disampikan ke OPD terkait untuk kajian teknis.

“Jika ada kajian teknis untuk dihentikan maka kami di DPRD akan ikut,” kata Zulkifli Saiye saat dihubungi MediumIndonesia.com, Kamis siang 15 April 2021.

Selain di DPRD, pendemo juga mendatangi Kantor Bupati Bulukumba. Bupati Bulukumba Andi Muchtar Ali Yusuf dan Wabup Andi Edy Manaf menerima langsung mahasiswa.

“Jangan sampai tagline Dikerja hanya dicerita, kami butuh bukti,” teriak mahasiswa sebelum menemui Bupati dan Wakil Bupati.

Andi Utta, Sapaan Andi Muchtar, mengaku siap menindaklanjuti tuntutan mahasiswa. “Kami akan tindaklanjuti tuntutan mahasiswa,” singkatnya saat dihubungi Mediumindonesia. ***

Editor: MJ



Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *