Dari: Dr. Muhammad Akil Musi (Muballig/Dosen UNM)
Teruntuk Hervina,
Selalu ada hikmah di atas derita. Allah Maha Tahu atas segalanya.
Kalau dipecat, manusiawi jika bersedih.
Tapi siapa sangka pemecatan berbuah manis.
Sengsara membawa nikmat, begitu kata sinetron jadul.
Sedemikian, rahasia Allah.
Gara-gara dipecat,
seorang guru honorer kini menjadi selebriti.
Uang 700.000 tak sebanding dengan popularitasnya saat ini.
Ada orang yang mengeluarkan uang
bahkan sampai milyaran hanya karena ingin terkenal.
Tapi bagimu tak perlu.
Kau juga tak kehilangan uang, hanya kehilangan jabatan sesaat.
Setelahnya, saya yakin akan mendapatkan banyak hal atas insiden ini.
Kini, bukan lagi sekedar guru honorer
Ibarat seorang selebriti
Ditulis dimana2
Dicerita di sudut-sudut ruang publik
Dielu laksana pahlawan
Bahkan didiskusikan di gedung DPR
bahkan boleh jadi sudah berhembus hingga ke istana.
700 ribu,
tak cukup untuk berkeliling Indonesia,
Tapi hikmah atas kesedihan sanggup membuat kita berkelana
Jauh meninggalkan mimpi
Allah yang Maha Pemurah
telah mengangkat derajatmu melalui jalan kesedihan.
Jalan Allah terbentang luas
Itulah hikmah
Dibalik semua kesedihan tersimpan kebahagiaan
Dibalik kematian ada kehidupan
Sesudah kehidupan ada kematian
Jangan bersedih atas hidupmu
Sebab hidupmu ada di genggaman-Nya.
Sesaat hidup bisa menentukan
Sesaat hidup ada hikmah
Sesaat hidup bisa membawamu terbang jauh…..
Mari belajar di sesaat hidup ini.
Hervina,
Jika esok kau sudah membaik
Jangan dendam
Sebab kepala sekolahmu
Telah mencarikanmu jalan
Sehingga derajatmu diangkat.
Berterima kasih dan tetaplah tersenyum…
Jabat dan cium tangan kepala sekolahmu
Sebab di tangan kepala sekolahmu
Ada “tangan” Allah
Dan itulah yang membuatmu
Kini sanggup terbang jauh..
Bahkan mungkin sampai ke istana.
Hervina,
Istana dunia tak ada apa-apanya
Istana surga menantimu
Setulus tulismu di secarik kertas.
Jika hatimu tetap lembut