Oleh: Muhammad Akil Musi (Dosen UNM/ Muballig)
Bau harum yang kita gunakan
Kadangkala tak tercium diri sendiri
Lalu terus kita tambah
Masih saja tak terasa aromanya
Sementara orang lain
Sudah nyaris sesak nafas karena aroma kita
————————–
Ya…memang tak bisa kita cium aroma kita sendiri
Orang lain lah yang bisa merasakannya
Sebegitu juga dengan dunia
Kita kumpulkan seluruh isinya
Bahkan kita mungkin masih merasa belum cukup
Terus ditambah dan ditambah
Sementara orang lain sudah menggeleng
Menyaksikan semua cara kita
Yang seperti taka da habisnya
Kebaikan yang kita lakukan
Pun begitu….
Orang lain terkadang tak menyaksikan
Jangan tunggu penilaian orang lain
Tapi coba jika itu keburukan
Maka orang lain akan cepat melihatnya
Mungkin kita sendiri tak merasakan
Padahal kita lah yang punya keburukan itu
Mengapa bau & harum dihilangkan dari diri?
Supaya kita tak hanya sibuk mengurus diri sendiri
Ingatlah bahwa ada orang lain dalam hidup ini
Dia yang akan mencium
Dia yang akan melihat
Dia akan merasakan
Dia yang akan mendengar
Dan semuanya
Tapi semuanya itu hanyalah manusia
Ada Allah yang paling Maha dengan segalanya
Kita dapat menyembunyikan
Dan orang lain tak tahu
Tetapi bagi Allah
Apapun aroma kehidupan kita
Dialah Allah Yang Maha Tahu